Jumat, 27 Desember 2019

Kobold

KOBOLD
Kobold / Cobold adalah makhluk legendaris supranatural dalam mitologi Jerman dan menjadi bagian dari folklor Jerman.


Meskipun biasanya tidak terlihat, kobold dapat berwujud hewan, api, manusia, dan lilin. Penggambaran kobold paling umum adalah berwujud seperti manusia seukuran anak kecil. Kobold yang hidup di rumah manusia mengenakan pakaian petani, yang hidup di tambang bungkuk dan jelek, dan yang hidup di kapal merokok pipa dan memakai pakaian pelaut.


Menurut legenda, ada tiga jenis kobold. Yang paling umum, sebagai roh rumah dari alam ambivalen. Mereka kadang-kadang melakukan pekerjaan rumah tangga. Mereka melakukan tipu daya yang membahayakan jika dihina atau tidak diacuhkan. Kobold terkenal dari jenis ini antara lain Raja Goldemar, Heinzelmann, dan Hödekin. Di beberapa daerah, kobold dikenal dengan nama lokal, seperti Galgenmännlein di selatan Jerman dan Heinzelmännchen dari Köln. Kobold jenis lain menghantui tempat-tempat di bawah tanah, seperti tambang. Kobold jenis ketiga adalah Klabautermann, tinggal di kapal dan membantu pelaut.


Kobold diyakini adalah bukti dari bertahannya kebiasaan-kebiasan paganisme setelah Kristenisasi Jerman. Kepercayaan pada kobold berasal dari setidaknya abad ke-13 ketika petani-petani Jerman membuat berhala kobold di rumah mereka. Praktik pagan seperti itu pagan mungkin berasal dari kepercayaan akan adanya makhluk jahat berupa kobalos di Yunani kuno, lares dan penates di Romawi kuno, atau kofewalt (nama ini mungkin akar kata dari kobold) dalam masyarakat asli Jerman. Kobold dipercayai merupakan legenda tiruan dari makhluk lain yang serupa di kawasan lain di Eropa dan para ilmuwan berpendapat bahwa nama-nama makhluk seperti goblin dan kabouter  diturunkan dari akar yang sama dengan kobold. Ini mungkin menunjukkan kesamaan asal makhluk-makhluk tersebut atau mungkin mewakili peminjaman budaya dan pengaruh dari orang Eropa yang satu dengan lainnya. Demikian pula, kobold bawah tanah mungkin berasal dari sumber yang sama dengan makhluk-makhluk seperti gnome dan kurcaci, serta Klabautermann akuatik sama dengan roh-roh air lainnya yang mirip.


Nama unsur kobalt berasal dari nama makhluk ini karena para petambang abad pertengahan menyalahkan kobold atas sifat beracun dan mengganggu dari biji berarsenik  logam tersebut (kobaltit dan smaltit) yang mencemari unsur-unsur tambang lainnya.



Senin, 01 Juli 2019

Huang Long

Huang Long

Huang long atau Gold Dragon disebut juga Naga Kuning, dikenal sebagai Koryu di Jepang, Hwang Ryong di Korea dan Huang Long di Tiongkok. Dalam pandangan Tiongkok kuno ada 9 jenis Naga, yakni: Tianlong, Shenlong, Fucanglong, Dilong, Yinglong, Qiulong, Panlong, Huanglong dan Long Wang


 Di beberapa budaya Asia, terkadang ada yang menambahkan Huang Long sebagai makhluk ke-5 dalam 4 Makhluk mitologi Penjaga Mata Angin. Genbu penjaga utara,  Seiryuu penjaga timur, Suzaku penjaga selatan, Byakko penjaga barat, dan Huang Long / Koryu yang berperan menjaga titik Tengah, dan berunsur Tanah.


Huang Long adalah naga yang tak bertanduk yang keluar dari sungai Luo dan memberikan Kaisar Fu Xi kemampuan untuk "menulis". Menurut legenda, ketika Fu Xi melihat hewan ini, ia begitu besar hingga membelah langit. Dalam mitologi Jepang, Huang Long tidak muncul, karena elemen kelima dalam mitologi Jepang adalah ketiadaan, dan tidak ada binatang yang melambangkan hal tersebut.


Menurut mitologi Cina, aktivitas Huang Long ketika terjaga, tidur dan bernapas menentukan siang dan malam, serta musim dan cuaca. Huang Long diyakini sebagai reinkarnasi abadi dari Kaisar Huang Di. Dalam legenda kemunculannya, Huang Long bertarung dengan monster bernama Kung Kung. Akibat ulah dari Kung Kung ini Huang Long harus menutup lubang langit.


Rabu, 19 Juni 2019

Genbu

Genbu

Genbu adalah salah satu dari Shijin atau 4 Dewa Mata Angin. Genbu menjaga gerbang utara, Seiryuu Timur, Suzaku Selatan, dan Byakko Barat. Genbu disebut juga Black Tortoise dikenal sebagai Xuan wu di Tiongkok, Hyunmoo di Korea, dan Genbu di Jepang. Genbu digambarkan sebagai seekor kura-kura dengan ular yang melilit di tubuhnya dan adapula yang menggambarkan kura-kura hitam dengan buntut seekor ular.



Genbu melambangkan arah utara, elemen tanah dan musim dingin. Planet yang berhubungan dengannya adalah Merkurius dan warna lambang bagi genbu adalah hitam. Genbu juga dilambangkan sebagai stabilitas, kebahagiaan dan hidup panjang, serta melambangkan kepintaran dan kesucian. Dikatakan pula Genbu dapat mengatur Kelahiran, Kematian dan Umur Panjang.


Selain itu, kura-kura dan ular juga diyakini sebagai penyebab terjadinya alam semesta. kura-kura memiliki unsur Yin, sedangkan ular mempunyai unsur Yang. adapun tempurung kura-kura yang kuat dipercaya sebagai alam semesta itu sendiri.




Minggu, 16 Juni 2019

Suzaku

Suzaku


Suzaku yang merupakan salah satu Simbol 4 Dewa Mata Angin yang menjaga arah selatan, Seiryu Timur, Byakko Barat, dan Genbu Utara. Suzaku disebut juga Vermilion Bird of South dikenal sebagai Zhuque di Tiongkok, Jujak di korea dan Suzaku di Jepang.


Dalam mitologi Jepang Suzaku bertugas menjaga Jepang bagian Selatan. Ia mewakili element api, arah selatan, dan musim panas. Planet yang berhubungan dengan suzaku adalah Mars. Suzaku melambangkan kemauan dan merupakan simbol dari kesetiaan.


Suzaku digambarkan berbentuk seekor burung api mirip dengan makhluk mitologi Fenghuang dan Pheonix. Suzaku memiliki sifat yang elegan dan mulia, baik dalam penampilan maupun perilaku, sangat Selektif dalam apa yang dimakan dan tempat bertenggernya.



Jumat, 14 Juni 2019

Seiryu

Seiryu


Seiryu merupakan salah satu dari Empat Simbol dari rasi Cina atau 1 dari 4 dewa pelindung mata angin, Seiryu sang penjaga timur, Byako Barat, Genbu Utara, Suzaku Selatan.
Seiryu atau Azure Dragon of the East, dikenal sebagai Qing Long di Tiongkok, Cheongryong di korea dan Seiryuu di jepang.


Seiryu digambarkan berbentuk naga biru yang di percaya menjaga wilayah bagian timur dari jepang. Seiryu mewakili arah timur dan musim semi, Seiryu memiliki element kayu & air. Kerena itulah Seiryu dikatakan dapat mengontrol hujan, mengisi sungai dan laut bahkan dapat membuat air bah/ banjir. Planet yang berhubungan dengan Seiryu adalah Jupiter. Seiryu melambangkan sifat kemewahan dan kewenangan, juga dapat diartikan dengan kekuatan tiada tanding atau kegarangan. Seiryuu diceritakan sebagai pemimpin dari binatang penjaga arah mata angin.


Di Kyoto terdapat kuil untuk masing-masing roh penjaga. Seiryu diwakili dalam Kuil Kiyomizu di timur kota Kyoto. Untuk menghormati Seiryu di Jepang tiap tahunnya kuil Kiyouzumi mengadakan suatu festival. Sebelum pintu masuk candi terdapat sebuah patung naga, konon di ceritakan bahwa Seiryu pernah minum dari air terjun di dalam kompleks candi kuil Kiyouzumi ini di malam hari. Oleh karena itu setiap tahun diadakan upacara untuk menyembah naga dari timur.




Senin, 11 Maret 2019

Byakko

BYAKKO Sang Pelindung Barat


Byakko adalah Makhluk mitologi yang digambarkan berupa harimau putih yang dipercaya sebagai salah satu dari 4 dewa pelindung mata angin. Ada 5 Makhluk mitologi yang dipercaya sebagai pelindung arah mata angin. Byakko/ Barat, Seiryuu/ Timur, Genbu/ Utara, Suzaku/ Selatan, dan Koryu atau Huang long/ Pusat atau Titik tengah.


Byakko disebut juga White Tiger of the west. Di Korea Byakko disebut Baekho dan di China disebut Xi Fang Bai Hu, dan di Jepang dikenal sebagai Byakko.
Byakko mewakili arah barat, musim gugur, dan unsur besi. Byakko juga melambangkan para tentara yang berperang demi negaranya dan dia berpijak untuk musim semi. Planet yang berhubungan dengan Byakko adalah Venus.


Byakko menjadi hewan mitologi tidak terlepas dari legenda yang berkembang di masyarakat Cina, yaitu saat seekor harimau sudah berusia 500 tahun, ekornya akan berubah menjadi putih. Karena itulah harimau menjadi hewan mitologi yang mewakili salah satu dari 4 dewa pelindung mata angin.


Byakko dikatakan adalah musuh bebuyutan dari Seiryuu sang pelindung timur dan mereka tidak pernah akur satu sama lain. Byakko dikenal dengan kekuatannya dan keberaniannya. Konon, Byakko hanya akan muncul jika raja atau kaisar yang sedang memerintah sangat bijak atau adanya kedamaian di seluruh dunia.


Minggu, 10 Maret 2019

Golem

GOLEM


Golem adalah sejenis monster dalam cerita rakyat kaum Yahudi. Golem berbentuk seperti manusia dengan ukuran rasaksa, terbuat dari tanah liat, kayu ataupun batu, lalu dihidupkan oleh orang yang membuatnya. Begitu hidup, golem bertindak sebagai penjaga dan pelindung bagi majikan yang menghidupkannya dan dia tunduk pada semua perintah majikannya.
Sayangnya, golem juga selalu tumbuh semakin besar dan semakin kuat dari hari ke hari. Inilah bahayanya kalau golem sudah menjadi terlalu besar, dia menjadi liar dan merusak. Penciptanya harus menghancurkannya kemudian ia membuatnya lagi sebelum golem menjadi lepas kendali dan membahayakan semua orang.


Dalam sebagian besar cerita mengenai golem, golem-golem dibuat oleh para rabbi. Gagasan yang ada dalam cerita-cerita itu, rabbi adalah bahwa sosok manusia yang suci, karena kedekatannya kepada Tuhan, bisa memiliki kekuatan yang mendekati Tuhan; meskipun demikian, karena para rabbi bukanlah Tuhan, maka mahluk yang ia ciptakan  memiliki bentuk dan kecerdasan yang lebih rendah dari manusia serta tidak memiliki kehendak bebas. Konon Golem tidak bisa berbicara, hal ini mengindikasikan bahwa jiwanya tidaklah sempurna.


Banyak cerita-cerita tentang golem berasal dari Abad Pertengahan. Pada masa tersebut, golem umumnya digambarkan sebagai pembela kaum Yahudi. Golem bisa saja jahat dan menakutkan, namun biasanya golem digambarkan sebagai pihak yang berada di golongan putih. Selain itu, seorang rabbi yang memiliki golem sebagai pelayannya dianggap telah mencapai tingkat kesucian tertinggi.


Dalam beberapa legenda mengenai golem, monster ini diaktifkan dengan menuliskan semacam mantra keramat di keningnya atau di atas sebuah lempeng tanah liat atau di secarik kertas yang dimasukkan ke dalam mulutnya. Dalam kisah golem yang tertulis pertama kali, yang terdapat dalam kumpulan cerita rakyat Yahudi di tahun 1847, golem bergerak dengan menuliskan Emet atau “kebenaran” di kening golem tersebut. Menghapuskan huruf pertama akan mengubah kata itu menjadi Met yang berarti “mati” dan menjadikan golem itu kembali menjadi tanah liat yang mati.


Selanjutnya di abad kesembilanbelas, golem mulai memasuki ranah cerita dan literature Eropa Barat. Dalam kisah-kisah Kristiani, golem mengalami perubahan penggambaran dan disebut-sebut sebagai simbol bahaya dari kesombongan dan kekuasaan yang berlebihan dalam melawan sihir hitam. Kisah-kisah abad kesembilan belas mengenai golem seringkali menceritakan bagaimana pencipta golem kehilangan kendali atas mahluk ciptaannya tersebut atau bagaimana golem akhirnya mengubah watak penciptanya.